Rabu, Agustus 19, 2015

Hai tuan!



Hai tuan yang sampai saat ini tidak dapat pergi dari fikiranku..
Hai tuan yang sampai saat ini masih terkunci rapat dalam hatiku..
Hai tuan yang sampai saat ini membuatku buta bila melihat lelaki lain
seolah diriku hanya mampu untuk melihatmu..

Jangan mengira kalau sampai saat ini aku masih mengharapkanmu..
Ya, kuakui dulu aku memang benar-benar sangat mengharapkanmu..
Kuakui dulu aku memang benar-benar menginginkanmu berada disampingku..
Tapi, sekarang harapan itu seolah musnah dan hancur..

Aku sadar bahwa ada yang tidak beres dari diriku ini
Terlalu berlebihan mengharapkan sesuatu yang tidak pasti
Mengharapkan sesuatu yang berujung pada kekecewaan
Ya, kesalahan ini memang harus aku tanggung sendiri

Tetapi aku senang dapat mengenal seseorang sepertimu
Aku mendapat banyak pelajaran berharga dari sosokmu
Tentang perjuangan hidupmu, yang kuakui sangat menginspirasiku
Lucu memang, seorang yang kekanak-kanakan dan manja seperti diriku
memang tidak pantas untuk disandingkan dengan orang hebat sepertimu..

Sudahlah aku tidak ingin membahas tentang kehidupanmu ataupun kehidupanku
Aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku benar-benar tidak bisa melupakanmu
Hai tuan! Bagaimana aku bisa melupakanmu bila mataku saja seakan buta tidak dapat melihat seseorang selain dirimu?
Hai tuan! Bagaimana kalau engkau terkunci dalam hatiku dan benar-benar  tidak dapat keluar?

Tapi sekarang aku akan mencoba untuk mengikhlaskanmu
Karena aku meyakini bahwa,
“apabila kita benar-benar ikhlas untuk melepaskan sesuatu karena Allah, yakinlah bahwa Allah telah mempersiapkan pengganti yang jauh lebih baik”

Bukan berarti aku menganggapmu tidak baik tuan! Percayalah..
Tapi alangkah baiknya kita berprasangka baik kepada takdir Tuhan..
Apabila kita benar berjodoh, kita pasti akan bertemu kembali diwaktu yang tepat..
Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk benar-benar memperbaiki diri agar kelak kita sama-sama pantas untuk disandingkan.

Duhai pelangiku..



Teruntuk seseorang yang pernah mengisi hari-hariku
Teruntuk seseorang yang pernah membingkai senyumanku
Teruntuk seseorang yang pernah menjadi sebab atas kebahagiaanku

Duhai pelangiku..
Dimanakah dirimu berada saat ini?
Mengapa engkau pergi tanpa memberitahuku?
Mengapa engkau tega meninggalkanku seorang diri?

Apakah aku harus menunggu hujan berhenti dan
menunggu mentari bersinar agar aku bisa melihat warna indahmu?

Tapi..
Tapi mengapa sampai saat ini aku belum juga bisa melihat  tanda-tanda kehadiranmu?
Apakah engkau benar-benar pergi tanpa akan menjumpaiku lagi?
Apakah takdir benar-benar menginginkan agar kita tidak bertemu kembali?

Duhai pelangiku..
Asal engkau tahu, disini aku selalu menunggu hadirmu..
Disini, aku selalu berharap engkau muncul dihadapanku..
Walau aku tidak dapat melihatmu, tapi aku yakin bahwa sesungguhnya
engkau dapat melihatku dari balik awan-awan yang selalu menutupimu..

Selasa, Agustus 18, 2015

Jangan jatuh cinta! Tapi bangun cinta :)

Untuk dia yang pernah kau cintai
Untuk dia yang pernah mengisi hari
Untuk dia yang pernah menyatakan perasaan hati

Pasti ada rasa sedih saat sudah tak bersama lagi
Pasti seperti ada yang hilang saat tak berkomunikasi
Pasti ada rasa berat untuk melupakannya dan fokus perbaikan diri

Tapi, sampai kapan kau akan begini?
Menjalin hubungan yang tak pasti?
Mencintai sebelum ikatan suci?

Seperti obat yang pahit, namun menyembuhkan
Begitu juga dengan tekadmu untuk memperbaiki diri dan menjaga jarak dengannya
Lebih baik pahit sebentar, untuk sehat ke depan
Daripada nikmat hari ini, namun mesti menelan luka batin di kemudian hari

Selamat move on dan memperbaiki diri
Tuhan bersama hambaNya yang senantiasa mensucikan diri


by Setia Furqon Kholid